15 Januari 2013

Daftar Nama-Nama Ilmuwan Muslim Dunia Dari Tahun 800 Sampai 1600, Penemu – Penemu Islam Dalam Berbagai Bidang Ilmu Pengetahuan Untuk Menukir Sejarah Pada Masa Keemasan Islam

Posted: 15 januari 2013 in Kisah & Sejarah Islam
Kaitkata:, , , , , , , , , , , , , ,

Ilmuwan Islam
Ilmuwan-Islam
Dengan menukir ke masa keemasan islam pada masa yang silam, sejenak tentu kita bangga mengetahui bahwa segala macam ilmu yang ada pada kita saat sekarang ini adalah berkat jasa-jasa ilmuwan muslim dunia yang sudah hampir seribu tahun yang lalu, ketika umat muslim adalah pembawa obor pengetahuan pada zaman kegelapan. Mereka menciptakan peradaban Islam, didorong oleh penelitian dan penemuan ilmiah, yang membuat bagian dunia lainnya iri selama berabad-abad.

Dalam kata-kata Carli Fiorina, seorang CEO Hewlett Packard yang visioner dan berbakat tinggi, “Adalah para arsitek yang mendesign bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi. Adalah para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma yang dengannya komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Adalah para dokter yang memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk penyakit. Adalah para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa. Adalah para sastrawan yang menciptakan ribuan kisah; kisah-kisah perjuangan, percintaan dan keajaiban. Ketika negeri lain takut akan gagasan-gagasan, peradaban ini berkembang pesat dengannya dan membuat mereka penuh energi. Ketika ilmu pengetahuan terancam dihapus akibat penyensoran oleh peradaban sebelumnya, peradaban ini menjaga ilmu pengetahuan tetap hidup, dan menyebarkannya kepada peradaban lain. Tatkala peradaban barat modern sedang berbagi pengetahuan ini, peradaban yang sedang saya bicarakan ini adalah dunia Islam bermula pada tahun 800 hingga 1600, yang termasuk di dalamnya Dinasti Ottoman dan kota Baghdad, Damaskus dan Kairo, dan penguasa agung seperti Sulaiman yang Bijak. Walaupun kita sering kali tidak menyadari hutang budi kita kepada peradaban ini, sumbangsihnya merupakan bagian dasar dari kebudayaan kita. Teknologi industri tidak akan pernah hadir tanpa kontribusi para matematikawan arab.”

Sebenarnya, sangatlah sulit untuk mencari bidang ilmu pengetahuan yang tidak berhutang budi kepada para pionir ini. Di bawah ini adalah daftar singkat, tanpa bermaksud menyatakannya sebagai yang terlengkap, para ilmuwan muslim dari abad 8 hingga abad 14.


701 (Meninggal) * Khalid Ibn Yazeed * Ilmuwan kimia
721-803 * Jabir Ibn Haiyan * Ilmuwan kimia (Seorang ilmuwan kimia muslim populer)
740 * Al-Asma’i * Ahli ilmu hewan, ahli tumbuh-tumbuhan, ahli pertanian
780 * Al-Khwarizmi (Algorizm) * Matematika (Aljabar, Kalkulus), Astronomi
Kitab al-Hayawan. Sebuah kitab berisi ensklopedia berbagai jenis binatang karya ahli ilmu hewan muslim al-Jahiz. Pada kitab ini al-Jahiz memaparkan berbagai macam teori, salah satunya mengenai interaksi antara hewan dengan lingkungannya.
776-868 * Amr Ibn Bahr al-Jahiz * Ahli ilmu hewan
787 * Al Balkhi, Ja’far Ibn Muhammad (Albumasar) * Astronomi
796 (Meninggal) * Al-Fazari, Ibrahim Ibn Habib * Astronomi
800 * Ibn Ishaq Al-Kindi (Alkindus) * Kedokteran, Filsafat, Fisika, Optik
815 * Al-Dinawari, Abu Hanifa Ahmed Ibn Dawud * Matematika, Sastra
816 * Al Balkhi * Ilmu Bumi (Geography)
836 * Thabit Ibn Qurrah (Thebit) * Astronomi, Mekanik, Geometri, Anatomi
838-870 * Ali Ibn Rabban Al-Tabari * Kedokteran, Matematika
852 * Al Battani Abu Abdillah * Matematika, Astronomi, Insinyur
857 * Ibn Masawaih You’hanna * Kedokteran
858-929 * Abu Abdullah Al Battani (Albategnius) * Astronomi, Matematika
860 * Al-Farghani, Abu al-Abbas (Al-Fraganus) * Astronomy, Tehnik Sipil
864-930 * Al-Razi (Rhazes) * Kedokteran, Ilmu Kedokteran Mata, Ilmu Kimia
973 (Meninggal) * Al-Kindi * Fisika, Optik, Ilmu Logam, Ilmu Kelautan, Filsafat
888 (Meninggal) * Abbas Ibn Firnas * Mekanika, Ilmu Planet, Kristal Semu
900 (Meninggal) * Abu Hamed Al-Ustrulabi * Astronomi
903-986 * Al-Sufi (Azophi) * Astronomi
908 * Thabit Ibn Qurrah * Kedokteran, Insinyur
912 (Meninggal) * Al-Tamimi Muhammad Ibn Amyal (Attmimi) * Ilmu Kimia
923 (Meninggal) * Al-Nirizi, AlFadl Ibn Ahmed (Altibrizi) * Matematika, Astronomi
930 * Ibn Miskawayh, Ahmed Abu Ali * Kedokteran, Ilmu Kimia
932 * Ahmed Al-Tabari * Kedokteran
934 * Al-Istakhr II * Ilmu Bumi (Peta Bumi)
936-1013 * Abu Al-Qosim Al-Zahravi (Albucasis) * Ilmu Bedah, Kedokteran
940-997 * Abu Wafa Muhammad Al-Buzjani * Matematika, Astronomi, Geometri
943 * Ibn Hawqal * Ilmu Bumi (Peta Dunia)
950 * Al Majrett’ti Abu al-Qosim * Astronomi, Ilmu Kimia, Matematika
958 (Meninggal) * Abul Hasan Ali al-Mas’udi * Ilmu Bumi, Sejarah
960 (Meninggal) * Ibn Wahshiyh, Abu Bakar * Ilmu Kimia, Ilmu Tumbuh-tumbuhan
965-1040 * Ibn Al-Haitham (Alhazen) * Fisika, Optik, Matematika
973-1048 * Abu Rayhan Al-Biruni * Astronomy, Matematika, Sejarah, Sastra
976 * Ibn Abil Ashath * Kedokteran
980-1037 * Ibn Sina (Avicenna) * Kedokteran, Filsafat, Matematika, Astronomi
983 * Ikhwan A-Safa (Assafa) * (Kelompok Ilmuwan Muslim)
1001 * Ibn Wardi * Ilmu Bumi (Peta Dunia)
1008 (Meninggal) * Ibn Yunus * Astronomy, Matematika.
1019 * Al-Hasib Alkarji * Matematika
1029-1087 * Al-Zarqali (Arzachel) * Matematika, Astronomi, Syair
1044 * Omar Al-Khayyam * Matematika, Astronomi, Penyair
1060 (Meninggal) * Ali Ibn Ridwan Abu Hassan Ali * Kedokteran
1077 * Ibn Abi Sadia Abul Qasim * Kedokteran
1090-1161 – Ibn Zuhr (Avenzoar) * Ilmu Bedah, Kedokteran
1095 – Ibn Bajah, Mohammed Ibn Yahya (Avenpace) * Astronomi, Kedokteran
1097 – Ibn Al-Baitar Diauddin (Bitar) * Ilmu Tumbuh-Tumbuhan, Ilmu Kedokteran
1099 – Al-Idrisi (Dreses) * Ilmu Bumi (Geography), Ahli Ilmu Hewan, Peta Dunia (Peta Pertama)
1110-1185 – Ibn Tufayl, Abubacer Al-Qaysi * Filosofi, Kedokteran
1120 (Meninggal) – Al-Tuhra-ee, Al-Husain Ibn Ali *Ahli Kimia, Penyair
1128 – Ibn Rushd (Averroe’s) * Filosofi, Kedokteran, Astronomi
1135 – Ibn Maymun, Musa (Maimonides) * Kedokteran, Filosofi
1136 – 1206 – Al-Razaz Al-Jazari * Astronomi, Seni, Insinyur mekanik
1140 – Al-Badee Al-Ustralabi * Astronomi, Matematika
1155 (Meningal) – Abdel-al Rahman al Khazin *Astronomi
1162 – Al Baghdadi, Abdel-Lateef Muwaffaq * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography)
1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan
1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan
1180 – Al-Samawal * Matematika
1184 – Al-Tifashi, Shihabud-Deen (Attifashi) *Ahli Logam, Ahli Batu-batuan
1201-1274 – Nasir Al-Din Al-Tusi * Astronomi, Non-Euclidean Geometri
1203 – Ibn Abi-Usaibi’ah, Muwaffaq Al-Din * Kedokteran
1204 (Meninggal) – Al-Bitruji (Alpetragius) * Astronomi
1213-1288 – Ibn Al-Nafis Damishqui * Astronomi
1236 – Kutb Aldeen Al-Shirazi * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography)
1248 (Meninggal) * Ibn Al-Baitar * Farmasi, Ahli Tumbuh-tumbuhan (Botany)
1258 – Ibn Al-Banna (Al Murrakishi), Azdi * Kedokteran, Matematika
1262 – Abu al-Fath Abd al-Rahman al-Khazini * Fisika, Astronomi
1273-1331 – Al-Fida (Abdulfeda) * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography)
1360 – Ibn Al-Shater Al Dimashqi * Astronomi, Matematika
1320 (Meninggal) – Al Farisi Kamalud-deen Abul-Hassan *Astronomy, Fisika
1341 (Meninggal) – Al Jildaki, Muhammad Ibn Aidamer * Ilmu Kimia
1351 – Ibn Al-Majdi, Abu Abbas Ibn Tanbugha * Matematika, Astronomi
1359 – Ibn Al-Magdi, Shihab Udden Ibn Tanbugha * Matematika, Astronomi

Dengan deretan sarjana muslim seperti itu, tidaklah sulit untuk menyetujui apa yang dikatakan George Sarton, ” Tugas utama kemanusian telah dicapai oleh para muslim. Filosof terbaik, Al-Farabi adalah seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn Sina adalah muslim. Ahli geography (Ilmu Bumi) dan ensklopedia terbaik Al-Masudi adalah seorang muslim dan Al-Tabari ahli sejarah terbaik juga seorang muslim.

Sejarah sebelum Islam dipenuhi dengan perkiraan-perkiraan, desas-desus dan mitos-mitos. Adalah seorang ahli sejarah muslim yang pertama kali memperkenalkan metode sanad dan matan yang melacak keaslian dan keutuhan sebuah informasi langsung dari saksi mata. Menurut seorang ahli sejarah Bucla “Metode ini belumlah dipraktekkan oleh Eropa sebelum tahun 1597.” Metode lainnya: adalah penelitian sejarah bersumber dari ahli sejarah terkemuka Ibn Khaldun. Pengarang dari Kashfuz Zunun memberikan daftar 1300 buku-buku sejarah yang ditulis dalam bahasa Arab pada masa beberapa abad sejak munculnya Islam.
Sekarang lihatlah dunia kaum muslim. Kapankah anda terakhir kali mendengar seorang muslim memenangkan hadiah Nobel dalam bidang ilmu pengetahuan dan kedokteran? Bagaimana dengan publikasi ilmiah? Sayangnya, anda tidak akan menemukan banyak nama kaum Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan dan makalah-makalah ilmiah. Apa yang kurang? Alasan apa yang kita miliki?

Sebuah publikasi yang baru saja diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menanggapi pembangunan di wilayah Arab mengemukakan bahwa dunia Arab yang terdiri dari 22 negara menerjemahkan 330 buku per tahun. Angka itu sangat menyedihkan, hanya seperlima dari jumlah buku-buku yang diterjemahkan oleh sebuah negara kecil Yunani dalam setahunnya! (Spanyol menerjemahkan rata-rata 100,000 buku setiap tahunnya). Mengapa ada alergi atau keengganan untuk menerjemahkan ilmu yang asal-muasalnya berasal dari nenek moyang kita sendiri untuk mendapatkan kembali warisan terdahulu dengan menganalisa, mengumpulkan, menyempurnakan dan menyalurkan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi umat manusia.


8 Januari 2013

PERANG DIJALAN ALLAH




"Dituliskan (ditetapkan) bagi kamu berperang, walaupun ia adalah kebencian bagi kamu, dan mungkin kamu benci sesuatu yang lebih baik bagi kamu, dan mungkin kamu suka sesuatu yang lebih buruk bagi kamu; Allah tahu, dan kamu tidak tahu" (2:216).

Membunuh beramai-ramai dalam peperangan boleh jadi suatu kebaikan bagi manusia walaupun mereka tidak suka. Lain dengan mereka yang menyukainya, kerana ingin mati syahid, peperangan mungkin jadi suatu keburukan bagi mereka pula.

Perang dalam Islam ditetapkan Allah, dan berlandaskan di jalan-Nya, ke atas orang-orang yang memerangi. Ketetapan tersebut terkandung di dalam al-Qur'an berbunyi,

"Dan berperanglah di jalan Allah terhadap orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu mencabuli; sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang mencabul." (2:190)

Turut diingatkan kepada mereka yang berperang supaya tidak mencabuli segala yang ditetapkan Allah, seperti pada dasarnya, iaitu berperang untuk hapuskan orang-orang yang memerangi.


Pembunuhan ditetapkan

Ditetapkan juga orang-orang yang akan menemui kematian melalui pembunuhan dalam perang. Walaupun berada di rumah, mereka akan tetap keluar berperang dan kemudian dibunuh. Firman-Nya,

"Katakanlah, 'Sekiranya kamu berada di dalam rumah-rumah kamu, orang-orang yang kepadanya pembunuhan telah dituliskan, akan pergi juga sampai di tempat tidur mereka yang terakhir'" (3:154).


Ujian

Umat diuji dengan perang, terhadap apa yang terkandung di dalam hati mereka. Dengannya pun Allah menguji sebahagian manusia dengan sebahagian lain. Dua ayat berikut menjelaskan:

"dan supaya Allah uji apa yang di dalam dada kamu, dan supaya Dia buktikan apa yang di dalam hati kamu; dan Allah tahu apa yang di dalam dada." (3:154)

"Demikianlah, dan jika Allah kehendaki, tentu Dia Sendiri akan menolong mereka; tetapi supaya Dia uji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain." (47:4)


Gesa

Beban perang adalah ke atas setiap mukmin, dan mereka digesa untuk pergi berperang sambil berdoa semoga Allah menahan kekuatan orang-orang tidak percaya. Firman-Nya,

"Maka berperanglah kamu di jalan Allah; kamu tidak dibebani kecuali dengan diri kamu sendiri. Dan gesalah orang-orang mukmin, mudah-mudahan Allah akan tahan kekuatan orang-orang yang tidak percaya, dan Allah adalah lebih kuat dalam kekuatan, lebih keras dalam hukuman." (4:84)

Nabi turut disuruh Allah menggesa orang-orang mukmin. Mereka harus sabar, kerana kumpulan yang sedikit mampu kalahkan kumpulan sepuluh kali ganda lebih ramai. Demikian dijelaskan oleh ayat al-Qur'an bermaksud,

"Wahai Nabi, gesalah orang-orang mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh antara kamu, orang-orang yang sabar, mereka akan kalahkan dua ratus; jika ada antara kamu seratus, mereka akan kalahkan seribu orang yang tidak percaya, kerana mereka adalah kaum yang tidak faham." (8:65)

Apabila terdapat kelemahan di kalangan orang-orang mukmin mereka hanya dapat kalahkan musuh dua kali ganda lebih ramai. Maksud firman Tuhan,

"Sekarang Allah meringankan untuk kamu, dengan mengetahui bahawa pada kamu ada kelemahan. Jika ada seratus antara kamu, orang-orang yang sabar, mereka akan kalahkan dua ratus; jika ada antara kamu seribu, mereka akan kalahkan dua ribu, dengan izin Allah; Allah berserta orang-orang yang sabar." (8:66)

Apapun, musuh tetap dikalahkan dengan syarat orang-orang mukmin sabar.

Bukan sahaja menggesa orang-orang mukmin untuk berperang, malah, Nabi sendiri seiring turun padang melawan orang-orang yang memerangi. Ramai antara para Nabi telah berperang, dan orang-orang yang bersama mereka tidak jadi lemah atas apa yang menimpa mereka di jalan Allah. Firman-Nya,

"Dan berapa ramainya Nabi yang bersamanya ramai telah berperang, dan mereka yang ber-Pemelihara tidak jadi lemah kerana apa yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lemah, dan tidak juga tunduk; dan Allah suka orang-orang yang sabar." (3:146)


Takut

Antara yang diseru terdapat mereka yang takut pergi berperang dan mohon ditangguhkan. Kepada mereka diingatkan supaya bertakwa (takut kepada Tuhan) dan bahawa akhirat lebih baik daripada kesenangan dunia yang sedikit. Firman-Nya,

"Kemudian sejurus setelah perang dituliskan bagi mereka, ada segolongan daripada mereka takut pada manusia seperti mereka akan takut kepada Allah, atau dengan lebih takut, dan mereka berkata, 'Wahai Pemelihara kami, mengapakah Engkau tuliskan perang untuk kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan kami ke suatu tempoh yang dekat?' Katakanlah, 'Kesenangan dunia ini sedikit, dan akhirat adalah lebih baik bagi orang yang takwa, dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.'" (4:77)

Mereka itu orang-orang yang tidak percaya dan tidak bertakwa kepada Allah.

Di kalangan orang-orang yang percaya pun ada yang takut, kerana di dalam hati ada penyakit, seperti ragu-ragu. Firman-Nya,

"Orang-orang yang percaya berkata, 'Mengapa satu surah tidak diturunkan?' Kemudian, apabila satu surah yang jelas diturunkan, dan di dalamnya perang disebut, kamu lihat orang-orang di dalam hati mereka ada penyakit memandang kepada kamu dengan pandangan seorang yang ditutupi dengan kematian padanya;" (47:20)

Mereka tidak patut jadi begitu. Yang patut bagi mereka - "Ketaatan, dan ucapan yang baik" (47:21).

Orang-orang munafik pula beri alasan dengan mengatakan tidak tahu bagaimana hendak berperang. Demikian dijelaskan oleh ayat berikut,

"Dan supaya Dia tahu orang-orang munafik apabila dikatakan kepada mereka, 'Marilah berperang di jalan Allah, atau menangkislah.' Mereka berkata, 'Sekiranya kami tahu bagaimana hendak berperang, tentu kami ikuti kamu.'" (3:167)


Berpaling

Golongan yang dikecualikan daripada ambil bahagian dalam peperangan didapati sedikit. Mereka disebut di dalam ayat berbunyi,

"Tidak salah ke atas orang buta, dan tidak salah ke atas orang cacat, dan tidak salah ke atas orang sakit. Dan sesiapa mentaati Allah dan rasul-Nya, Dia akan masukkannya ke taman-taman yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; tetapi sesiapa berpaling, dialah yang Dia akan azab dengan azab yang pedih." (48:17)

Oleh itu kaum perempuan, kanak-kanak, dan orang-orang tua, turut ambil bahagian dalam peperangan, mungkin dengan tidak memegang senjata tetapi sebagai kumpulan sokongan.

Selain daripada mereka, sekumpulan orang-orang mukmin harus tinggal di belakang untuk menjadi arif dalam agama supaya dapat beri amaran kepada kaum mereka apabila mereka pulang dari medan peperangan. Firman-Nya,

"Tidak patut bagi orang-orang mukmin pergi kesemuanya; tetapi mengapa sekumpulan daripada tiap-tiap golongan antara mereka tidak pergi untuk menjadi arif dalam agama, dan untuk beri amaran kepada kaum mereka apabila mereka kembali kepada mereka, supaya mereka berawas-awas?" (9:122)

Bagi orang-orang yang berpaling daripada peperangan pula, mereka akan diazab Allah dengan azab yang pedih.


Diperangi

Telah ditetapkan oleh Allah orang-orang yang diperangi. Antara mereka, golongan tidak percaya kepada-Nya, jadi sebutan pertama di sini:

"Orang-orang yang percaya berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang tidak percaya berperang di jalan Thagut. Maka perangilah wali-wali (sahabat-sahabat) syaitan; sesungguhnya muslihat syaitan lemah." (4:76)

Orang-orang tidak percaya berperang di jalan Thagut, iaitu suatu yang dihalakan dalam kepercayaan, bukan Allah. Mereka adalah sahabat-sahabat syaitan dengan muslihat amat lemah, dan patut diperangi, bermula dengan yang dekat. Firman-Nya,

"Wahai orang-orang yang percaya, perangilah orang-orang yang tidak percaya yang dekat dengan kamu, dan hendaklah mereka dapati pada kamu ketegasan; dan ketahuilah bahawa Allah berserta orang-orang yang takwa." (9:123)

Allah menolong orang-orang yang takwa, atau takut kepada-Nya. Selanjutnya, Dia mengatakan bahawa orang-orang tidak percaya akan lari dari medan peperangan. Maksud kata-kata-Nya:

"Jika orang-orang yang tidak percaya memerangi kamu, tentu mereka berpaling ke belakang, dan kemudian dapati tiada wali (pelindung), dan tiada juga penolong." (48:22)

Akan tetapi keadaan tidak jadi begitu pada hari ini, kerana yang memerangi mereka disyaki orang-orang yang tidak bertakwa.

Orang-orang sekutukan Allah, yang memerangi, jadi golongan ketiga diperangi. Firman-Nya,

"Dan perangilah orang-orang yang menyekutukan kesemuanya sebagaimana mereka memerangi kamu kesemuanya; dan ketahuilah bahawa Allah berserta orang-orang yang takwa." (9:36)

Lagi disebut bahawa Allah akan menolong orang-orang yang takwa. Seterusnya, golongan ketiga diperangi ialah orang-orang munafik dan mereka yang di dalam hati ada penyakit, dan lain, yang tidak berhenti buat kegemparan di kota. Firman-Nya,

"Sungguh, jika orang-orang munafik tidak berhenti, dan orang-orang di dalam hati mereka ada penyakit, dan mereka yang buat kegemparan di kota, pasti Kami akan mendesak kamu untuk menyerang mereka, kemudian tidaklah mereka jadi jiran kamu di situ, kecuali sedikit. Mereka dilaknat, dan di mana sahaja mereka dijumpai, mereka diambil dan dibunuh, dibunuh.
Sunnah (resam) Allah pada orang-orang yang telah berlalu sebelum kamu; dan kamu akan dapati tiada pertukaran pada sunnah Allah." (33:60-62)

Justeru, kejahatan tersebut dianggap seperti memerangi orang lain. serang orang-orang yang lakukannya adalah sunnah Allah dari zaman purba hingga ke zaman sekarang, dengan tidak berubah.

Orang-orang munafik ingin jadikan orang-orang lain percaya sebagaimana mereka percaya. Mereka dibunuh, tidak dijadikan sahabat, dan tidak dijadikan penolong. Firman-Nya,

"Mereka (orang munafik) beringinkan kamu jadi tidak percaya, sebagaimana mereka tidak percaya, dan kemudian kamu jadi sama dengan mereka; maka janganlah ambil untuk kamu wali-wali (sahabat-sahabat) daripada mereka, sehingga mereka hijrah di jalan Allah. Kemudian, jika mereka berpaling, ambillah mereka, dan bunuhlah mereka di mana sahaja kamu dapati mereka, dan janganlah ambil untuk kamu sesiapa daripada mereka sebagai wali atau penolong," (4:89)

Golongan keempat ialah orang-orang diberi al-Kitab, yang tidak mengharamkan apa yang sudah ditetapkan sebagai haram serta tidak beragama dengan agama yang benar. Firman-Nya,

"Perangilah orang-orang yang tidak percayai Allah dan Hari Akhir, dan tidak mengharamkan apa yang Allah dan rasul-Nya haramkan, dan mereka tidak beragama dengan agama yang benar, daripada orang-orang yang diberi al-Kitab, sehingga mereka memberi ufti daripada tangan, dan mereka direndahkan." (9:29)

Mereka diperangi dalam peperangan (menurut konteks ayat), sampai mereka kalah dan bayar ufti.

Sekumpulan lagi dalam golongan orang-orang diberi al-Kitab yang diperangi adalah orang-orang mukmin. Mereka yang diperangi terdiri daripada yang angkuh dalam pergaduhan (peperangan) sesama sendiri, menurut ketetapan Allah berbunyi,

"Jika dua golongan orang-orang mukmin berperang (atau berperang), betulkanlah antara mereka; kemudian, jika satu daripada mereka angkuh terhadap yang lain, perangilah yang angkuh, sehingga mereka kembali kepada perintah Allah. Jika ia kembali maka betulkanlah antara mereka dengan adil, dan berlakuadillah. Sesungguhnya Allah suka orang-orang yang adil." (49:9)

Perkataan bergaduh, sepertimana bunuh dan perang, terbit daripada akar yang serupa, maka ia boleh diertikan sebagai berperang juga. (Sila lihat kalimat Bunuh. Terima kasih.)


Sebab

Sebab berperang selanjutnya ialah melawan orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya, dan yang berusaha di bumi untuk buat kerosakan. Firman Tuhan,

"Sesungguhnya balasan ke atas orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya, dan yang berusaha di bumi untuk buat kerosakan - mereka dibunuh, atau disalib, atau tangan-tangan mereka dan kaki-kaki mereka dipotong berselang-seli, atau mereka dibuang daripada bumi. Itulah suatu kerendahan bagi mereka di dunia; dan di akhirat, bagi mereka azab yang besar." (5:33)

Mereka direndahkan di dunia di tangan orang-orang mukmin, dan di akhirat mereka akan menerima azab yang besar.

Berjuang untuk hapuskan penganiayaan terhadap kebebasan mengamalkan agama Allah jadi satu lagi sebab untuk berperang. Penganiayaan dilakukan oleh orang-orang tidak percaya. Selagi penganiayaan wujud dan agama tidak untuk Allah sepenuhnya, selagi itu, perang diteruskan. Firman-Nya,

"Perangilah mereka (orang-orang tidak percaya) sehingga tidak ada lagi penganiayaan, dan agama semuanya untuk Allah; kemudian jika mereka berhenti, maka sesungguhnya Allah lihat apa mereka buat." (8:39)

Orang-orang tidak percaya seterusnya didapati menghalang jalan Allah, dan tidak percaya kepada-Nya dan Masjidil Haram, serta mengusir keluar penduduknya. Mereka berperang untuk memalingkan agama orang-orang mukmin, dan tidak akan berhenti memerangi selagi boleh. Ayat berikut jelaskannya:

"tetapi untuk menghalang jalan Allah, dan tidak percaya kepada-Nya, dan Masjidil Haram, dan mengusir penduduknya daripadanya, adalah lebih berat pada pandangan Allah; dan penganiayaan (fitnah) adalah lebih berat daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu hingga mereka palingkan kamu daripada agama kamu, jika mereka boleh." (2:217)

Terhadap orang-orang tidak percaya yang mengusir penduduk, atau lakukan penganiayaan, mereka dibunuh di mana sahaja dijumpai kecuali di Masjidil Haram, dan diusir daripada tempat orang-orang yang mereka usir. Firman Tuhan,

"Dan bunuhlah mereka di mana sahaja kamu jumpa mereka, dan usirlah mereka dari mana sahaja mereka mengusir kamu; penganiayaan (fitnah) adalah lebih besar daripada pembunuhan, dan janganlah memerangi mereka di Masjidil Haram sehingga mereka memerangi kamu di dalamnya. Kemudian, jika mereka memerangi kamu, bunuhlah mereka. Itulah balasan ke atas orang-orang yang tidak percaya." (2:191)

Mungkiri sumpah dan perjanjian, dan membidas agama serta mengusir rasul yang dilakukan oleh orang-orang sekutukan Tuhan, yang sekali gus jadi orang-orang tidak percaya (kafir) turut jadi sebab berperang. Firman-Nya,

"Tetapi jika mereka (orang-orang yang menyekutukan) mungkiri sumpah-sumpah mereka setelah perjanjian mereka, dan membidas agama kamu, maka perangilah imam-imam (ketua-ketua) orang-orang yang tidak percaya; bagi mereka tidak ada sumpah, supaya mereka berhenti.
Tidakkah kamu akan memerangi kaum yang mungkiri sumpah-sumpah mereka, dan bermaksud untuk mengusir rasul, memulakan pada kali pertama terhadap kamu? Adakah kamu takut pada mereka? Adalah lebih baik bagi kamu untuk menakuti Allah, jika kamu orang-orang mukmin.
Perangilah mereka, dan Allah akan azab mereka di tangan kamu, dan aibkan mereka, dan Dia akan menolong kamu terhadap mereka, dan datangkan penyembuhan bagi dada kaum yang mukmin." (9:12-14)

Mereka tidak harus ditakuti. Allah mengazab mereka di tangan orang-orang mukmin yang diberi pertolongan-Nya.

Kezaliman yang dilakukan di muka bumi jadi satu lagi sebab untuk berperang. Orang-orang yang dizalimi diizinkan Allah berperang melawan orang-orang yang menzalimi mereka. Perang di jalan Allah juga atas kezaliman dilakukan ke atas orang-orang lain. Dua ayat Allah menjelaskan:

"Diizinkan kepada orang-orang yang memerangi kerana mereka dizalimi; sesungguhnya Allah berkuasa untuk menolong mereka," (22:39)

"Bagaimanakah dengan kamu, bahawa kamu tidak mahu berperang di jalan Allah untuk lelaki-lelaki, dan perempuan-perempuan, dan kanak-kanak, yang dihinakan, yang berkata, "Wahai Pemelihara kami, keluarkanlah kami daripada bandaraya ini yang penduduknya zalim, dan lantikkanlah bagi kami seorang wali (pelindung) daripada sisi Engkau, dan lantikkanlah bagi kami, daripada sisi Engkau, seorang penolong.'" (4:75)


Pukul

Di samping beri sebab-sebab untuk berperang, Allah ajar di mana musuh harus dipukul, dan apa harus dilakukan ke atas sesetengah mereka, seperti disalib dan sebagainya. Firman-firman Tuhan yang menjelaskan berbunyi,

"Apabila kamu bertemu orang-orang yang tidak percaya, pukullah leher mereka," (47:4)

"Sesungguhnya balasan ke atas orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya, dan yang berusaha di bumi untuk buat kerosakan - mereka dibunuh, atau disalib, atau tangan-tangan mereka dan kaki-kaki mereka dipotong berselang-seli, atau mereka dibuang daripada bumi." (5:33)

Perbuatan menyalib, memotong tangan dan kaki, atau membuang negeri ke atas manusia hanya dilakukan dalam peperangan.


Taktik

Berperang di jalan Allah diatur dalam barisan-barisan, atau unit-unit, menurut ayat berbunyi,

"Allah suka orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan-barisan, seakan-akan mereka sebuah bangunan yang padu" (61:4).

Orang paling tahu apa yang dimaksudkan itu adalah anggota tentera. Biar mereka yang mengatur barisan, dan taktik bakal digunakan. Satu lagi taktik ditunjukkan Allah ialah menghamburkan orang-orang yang berada di belakang. Ia disebut di dalam ayat berbunyi,

"Maka, jika kamu jumpa mereka di mana-mana dalam peperangan, hamburkanlah orang-orang yang di belakang mereka, supaya mereka mengingati." (8:57)

Berundur semasa perang diizinkan Allah, iaitu dengan tujuan untuk berperang lagi, atau bergabung dengan pasukan lain. Sebab lain untuk berundur akan menemui beban kemurkaan Allah dan Jahanam sebagai tempat tinggal. Firman-Nya,

"Sesiapa yang memalingkan belakangnya pada hari itu kepada mereka, kecuali berundur untuk berperang lagi, atau beralih untuk bergabung dengan pasukan lain, dia dipenuhi beban kemurkaan Allah, dan tempat menginapnya ialah Jahanam - satu kepulangan yang buruk!" (8:16)

Mereka lari kerana takut mati, dan akan diberi hanya sedikit kesenangan hidup. Firman Tuhan,

"Katakanlah, 'Lari tidak manfaat kepada kamu, jika kamu lari daripada kematian atau pembunuhan, jika demikian, tidaklah kamu diberi kesenangan hidup, kecuali sedikit.'" (33:16)


Pertolongan

Pertolongan Allah tetap ada. Al-Qur'an beri tiga contoh. Pertama, Dia bantu dengan seribu malaikat:

"Apabila kamu mohon kepada Pemelihara kamu untuk pertolongan, dan Dia sahut kamu, 'Aku akan bantu kamu dengan seribu malaikat yang datang di belakang kamu.'" (8:9)

Kedua, Dia lemparkan ketakutan yang amat sangat ke dalam hati musuh:

"Dan Dia turunkan orang-orang daripada ahli Kitab yang menyokong mereka dari kubu-kubu mereka, dan lemparkan ketakutan yang amat sangat ke dalam hati mereka; sebahagian kamu bunuh, sebahagian kamu tawan." (33:26)

Dan ketiga, Dia jadikan pasukan kelihatan dua kali lebih banyak:

"Telah pun ada satu ayat bagi kamu pada dua golongan yang bertemu. Segolongan berperang di jalan Allah, dan satu lagi tidak percaya. Mereka melihat mereka dua kali sebanyak mereka, seperti mata melihat, tetapi Allah kukuhkan dengan pertolongan-Nya siapa Dia kehendaki. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah pelajaran bagi orang-orang empunya penglihatan." (3:13)

Dengan pertolongan Allah kemenangan pasti tercapai.

Dalam perang di jalan Allah, yang sebenarnya membunuh dan membaling ialah Allah, sebagai satu kurniaan yang baik bagi orang-orang mukmin. Firman-Nya,

"Kamu tidak bunuh mereka tetapi Allah yang bunuh mereka; dan apabila kamu membaling, bukanlah kamu yang membaling tetapi Allah yang membaling, supaya Dia uji orang-orang mukmin dengan ujian yang baik; sesungguhnya Allah Mendengar, Mengetahui." (8:17)


Tawanan

Sebahagian daripada musuh dibunuh, dan sebahagian lain jadi tawanan. Tawanan dipunyai orang-orang yang pergi berperang. Nabi sendiri tidak dibenarkan ambil tawanan jika tidak pergi berperang. Firman Tuhan,

"Tidak patut bagi seseorang Nabi untuk mempunyai tawanan, sehingga dia membunuh beramai-ramai di bumi, kerana kamu hendaki keuntungan dunia, dan Allah hendaki akhirat; dan Allah Perkasa, Bijaksana." (8:67)

Azab yang besar disediakan jika ambil tawanan tanpa pergi berperang. Firman-Nya,

"tentu telah menyentuh kamu, kerana apa yang kamu ambil, satu azab yang besar." (8:68)

Tawanan tidak dizalimi. Ada yang dibebaskan dan ada dijadikan tebusan, sehingga perang berhenti. Firman-Nya,

"kemudian apabila kamu telah bunuh beramai-ramai di kalangan mereka, kuatkanlah ikatan; kemudian bebaskan mereka, sama ada dengan budi baik atau tebusan, sehingga perang meletakkan bebannya." (47:4)

Mereka didapati pula diberi makan oleh orang-orang yang taat kepada Allah, seperti dinyatakan ayat berbunyi,

"Mereka (orang-orang yang taat) memberi makan, kerana mencintai-Nya, kepada orang miskin, dan anak yatim, dan tawanan,
'Kami memberi makan kepada kamu hanya kerana mengharapkan Wajah Allah; kami tidak hendaki balasan daripada kamu, dan tidak juga kesyukuran,'" (76:8-9)

Selain tawanan, orang yang taat memberi makan kepada orang miskin dan anak yatim, kerana mencintai-Nya, dan tidak mengharapkan balasan mahupun ucap terima kasih.


Rampasan perang

Atau, tawanan diambil sebagai rampasan perang lalu jadi tangan kanan miliki bagi orang-orang yang pergi berjuang. Nabi sendiri telah mengambil dan jadikan antara mereka isterinya. Firman Tuhan,

"Wahai Nabi, Kami telah halalkan untuk kamu isteri-isteri kamu yang kamu sudah beri upah mereka, dan apa yang tangan kanan kamu miliki, yang Allah beri kamu (rampasan perang)," (33:50)

Selain daripada hamba yang diperoleh daripada perang, harta benda, dan bumi atau negeri musuh, ditambah jadi milik. Firman-Nya,

"Dan Dia mewariskan kamu bumi mereka, dan tempat tinggal mereka, dan harta benda mereka, dan bumi yang belum kamu pijak. Allah adalah berkuasa atas segala sesuatu." (33:27)

Sesungguhnya Allah berjanji banyak rampasan perang untuk diambil, di samping Dia menahan tangan-tangan musuh, supaya jadi bukti dan petunjuk kepada jalan lurus. Janji-Nya berbunyi,

"Allah janjikan kamu rampasan perang yang banyak untuk diambil; ini Dia segerakan kepada kamu, dan tahankan tangan-tangan manusia daripada kamu, dan supaya ia jadi satu ayat bagi orang-orang mukmin, dan untuk beri petunjuk kepada kamu pada jalan lurus," (48:20)

Rampasan perang adalah kepunyaan Allah dan rasul, tetapi bukan semua, hanya 20 peratus, yang turut dibahagi dengan pihak-pihak tertentu. Tiga ayat di bawah menjelaskan dengan lanjut:

"Mereka tanya kamu mengenai rampasan perang. Katakanlah, 'Rampasan perang adalah kepunyaan Allah dan rasul;'" (8:1)

"Ketahuilah bahawa apa sahaja rampasan perang yang kamu ambil, satu per limanya kepunyaan Allah, dan kepunyaan rasul, dan kepunyaan sanak saudara yang dekat, dan kepunyaan anak-anak yatim, dan untuk orang-orang miskin, dan musafir, jika kamu percaya kepada Allah dan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami pada Hari Pembeza, hari dua kumpulan bertemu; dan Allah berkuasa atas segala sesuatu" (8:41)

"Segala apa yang Allah beri rasul-Nya (rampasan perang) daripada penduduk bandaraya-bandaraya adalah kepunyaan Allah, dan rasul-Nya, dan sanak saudara yang dekat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan musafir, supaya ia jangan bergilir antara orang-orang kaya antara kamu." (59:7)

Pembahagian rampasan perang terletak di tangan rasul. Firman-Nya,

"Dan apa sahaja yang Allah beri rasul-Nya (rampasan perang) daripada mereka, terhadap apa yang kamu memacu yang bukan daripada kuda, dan bukan juga unta; tetapi Allah beri kuasa kepada rasul-rasul-Nya terhadap sesiapa Dia kehendaki. Allah berkuasa atas segala sesuatu." (59:6)

"Apa sahaja yang rasul beri kamu, ambillah; apa sahaja yang dia melarang kamu daripadanya, hentikanlah. Dan takutilah Allah; sesungguhnya Allah keras dalam pembalasan sewajarnya." (59:7)

Keuntungan dunia daripada berperang adalah rampasan yang diambil. Segala yang diambil sebagai rampasan perang halal dimakan - "Makanlah daripada apa yang kamu ambil sebagai rampasan perang, yang halal, yang baik; dan kamu takutilah Allah; sesungguhnya Allah Pengampun, Pengasih." (8:69)


Ganjaran di akhirat

Orang-orang yang berperang di jalan Allah sebenarnya menjual kehidupan dunia dengan akhirat. Sama ada mereka dibunuh atau kalahkan musuh, upah yang besar menanti di akhirat. Firman-Nya,

"Maka hendaklah mereka berperang di jalan Allah, yang menjual kehidupan dunia dengan akhirat, dan sesiapa berperang di jalan Allah dan dibunuh, atau mereka kalahkan, kelak Kami akan memberinya upah yang besar." (4:74)

Perang laksana jual beli. Diri orang-orang mukmin yang berperang serta harta mereka dibeli oleh Allah dengan Taman. Itu janji Allah, melalui ayat bermaksud,

"Allah membeli daripada orang-orang mukmin, diri-diri mereka dan harta-harta mereka, dengan Taman; mereka berperang di jalan Allah, mereka membunuh dan mereka dibunuh; itu ialah satu janji yang mengikat-Nya di dalam Taurat, dan Injil, dan al-Qur'an; dan siapakah lebih tepati perjanjiannya daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli kamu yang kamu memperjualbelikan dengan-Nya; itulah kemenangan yang besar." (9:111)

Juga seperti meminjamkan kepada Allah satu pinjaman yang baik, kemudian digandakan-Nya dengan banyak. Firman-Nya,

"Maka berperanglah di jalan Allah, dan ketahuilah bahawa Allah Mendengar, Mengetahui.Siapakah dia yang akan pinjamkan kepada Allah satu pinjaman yang baik, dan Dia akan gandakan untuknya dengan banyak?" (2:244-245)

Ganjaran di akhirat ditambah dengan kejahatan-kejahatan yang dilakukan dapat dilepaskan dengan pergi berperang. Firman Allah,

"'Dan orang-orang yang berhijrah, dan diusir daripada tempat tinggal mereka, dan mereka yang disakiti di jalan-Ku, dan berperang, dan dibunuh, merekalah yang Aku pasti akan lepaskan daripada kejahatan-kejahatan mereka, dan Aku akan masukkan mereka ke taman-taman yang di bawahnya mengalir sungai-sungai'; satu ganjaran daripada Allah, dan Allah, di sisi-Nya sebaik-baik ganjaran." (3:195)

Di samping itu, ampunan dan pengasihan daripada Allah serta amalan yang dibuat tidak disesatkan atau dihilangkan, diperoleh apabila seseorang terbunuh di medan peperangan. Firman-Nya,

"Jika kamu terbunuh, atau mati di jalan Allah, ampunan dan pengasihan daripada Allah adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (3:157)

"Dan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah, Dia tidak akan sesatkan amalan-amalan mereka." (47:4)

Sayugia diingatkan iaitu Allah hanya menyebut terbunuh atau mati di jalan Allah, bukan mati syahid seperti diajar sesetengah pihak dalam Islam.

Mereka yang terbunuh di jalan Allah dikatakan tidak mati, menurut ayat berbunyi,

"Janganlah sangka bahawa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah sebagai sudah mati, tetapi hidup di sisi Pemelihara mereka, diberi rezeki oleh-Nya." (3:169)

(Sila rujuk KEMATIAN menurut ajaran al-Qur'an. Terima kasih.)


Larangan

Telah ditentukan Allah beberapa larangan ke atas perang. Pertama, dilarang berperang dalam bulan-bulan haram:

"Mereka tanya kamu mengenai bulan haram dan berperang padanya. Katakanlah, 'Berperang padanya adalah sesuatu yang berat'" (2:217)

"Kemudian, apabila bulan-bulan haram telah pergi, bunuhlah orang-orang yang menyekutukan di mana sahaja kamu dapati mereka, dan ambillah mereka, dan tahanlah mereka, dan tunggulah mereka di tiap-tiap tempat untuk memerangkap mereka. Tetapi jika mereka bertaubat, dan jika mereka lakukan solat, dan beri zakat, maka biarkanlah mereka pergi jalan mereka; sesungguhnya Allah Pengampun, Pengasih." (9:5)

Kedua, dilarang berperang di Masjidil Haram:

"dan janganlah memerangi mereka di Masjidil Haram sehingga mereka memerangi kamu di dalamnya. Kemudian, jika mereka memerangi kamu, bunuhlah mereka. Itulah balasan ke atas orang-orang yang tidak percaya." (2:191)

Ketiga, ke atas mereka yang tidak memerangi dalam agama, dan tidak mengusir daripada tempat tinggal. Mereka bukan sahaja tidak diperangi malah boleh dijadikan sahabat, dan buat baik serta berlaku adil kepada mereka. Firman-Nya,

"Allah tidak melarang kamu terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu dalam agama, dan tidak juga mengusir kamu daripada tempat tinggal kamu, supaya kamu buat baik kepada mereka, dan berlaku adil terhadap mereka; sesungguhnya Allah suka orang yang adil." (60:8)

Terhadap mereka yang sebaliknya, dan menyokong dalam pengusiran, Allah berpesan, "Dan sesiapa yang jadikan mereka sebagai sahabat-sahabat, maka mereka itu, merekalah orang-orang yang zalim." (60:9)

Dan akhir sekali, musuh yang pergi kepada satu kaum yang berhubungan dalam perjanjian dengan kita, turut tidak diperangi. Lagi, mereka yang datang dengan rasa berat untuk memerangi kita atau kaum mereka serta mengadakan perdamaian. Firman-Nya,

"Kecuali orang-orang yang pergi kepada satu kaum yang berhubungan dengan kamu dengan satu perjanjian, atau datang kepada kamu dengan dada rasa sesak daripada memerangi kamu, atau memerangi kaum mereka. Sekiranya Allah hendaki, tentu Dia beri mereka kuasa terhadap kamu, kemudian pasti mereka akan memerangi kamu. Jika mereka undur daripada kamu, dan tidak memerangi kamu, dan lemparkan perdamaian kepada kamu, maka Allah tidak beri sebarang jalan kepada kamu terhadap mereka." (4:90)

Jalan hanya ke atas mereka yang tidak berundur, tidak menjulurkan perdamaian dan tidak menahan tangan-tangan mereka. Firman-Nya,

"Jika mereka tidak berundur daripada kamu, dan tidak lemparkan perdamaian kepada kamu, dan tidak menahan tangan-tangan mereka, maka ambillah mereka, dan bunuhlah mereka di mana sahaja kamu jumpa mereka; terhadap mereka, kami beri kamu satu kuasa yang nyata." (4:91)

Allah beri satu kuasa yang nyata, kuasa membunuh, terhadap mereka.

Perang memerlukan perbelanjaan. Membelanjakan (nafkahkan) di jalan Allah dituntut. Orang-orang yang membelanjakan dan pergi berperang sebelum kemenangan adalah lebih besar darjatnya daripada orang-orang yang nafkahkan dan berperang sesudahnya. Firman Tuhan,

"Mengapakah kamu, bahawa kamu tidak nafkahkan di jalan Allah, dan kepunyaan Allah warisan langit dan bumi? Tidaklah sama orang antara kamu yang nafkahkan, dan yang berperang sebelum kemenangan; mereka itulah yang lebih besar darjatnya daripada orang-orang yang nafkahkan dan berperang sesudahnya; dan masing-masing Allah janjikan yang paling baik; dan Allah sedar apa kamu buat." (57:10)


Jihad

Meskipun kelihatan serupa tetapi perang di jalan Allah dengan berjihad di jalan Allah adalah dua perkara yang agak berlainan. Jihad tertumpu kepada Kitab al-Qur'an, atau berjuang untuknya, dan tidak semestinya memegang senjata dan membunuh seperti dalam peperangan. [Sila rujuk artikel Jalan Allah (Berjihad). Terima kasih.]

Perang bererti bunuh-membunuh, rampas-merampas, yang tidak disukai umum. Namun ia merupakan suatu yang baik apabila dilakukan di jalan Allah serta tidak mencabuli segala yang ditetapkan-Nya. Kemenangan dijanjikan kepada orang-orang yang takwa, atau yang takut kepada-Nya. Oleh itu dapat disimpulkan mengapa orang Islam sudah lama tidak menemui kemenangan dalam medan peperangan - sebab tidak takut kepada-Nya.


Kinerja Tubuh Saat Tertidur

TIDUR merupakan pemulihan kondisi tubuh yang lelah setelah melakukan aktivitas seharian. Selain itu, tidur juga berfungsi untuk mengembalikan energi dan menyeimbangkan hormon serta sel-sel yang rusak.

Manfaat lainnya, tidur dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan sistem saraf manusia. Setelah Anda bangun dari tidur lelap, perasaan segar akan menghampiri untuk melakukan rutinitas selanjutnya. Tetapi, tahukah Anda apa yang terjadi pada tubuh saat tertidur?

Berikut tahapan siklus saat Anda terlelap, sebagaimana dilansir Ehow.

Awal tidur

Tidur ringan adalah tahap pertama, di mana Anda dapat dengan mudah terbangun. Selama tahap ini, mata Anda bergerak namun perlahan-lahan. Mungkin Anda akan mengalami sensasi jatuh, sehingga reaksi otot terjadi mendadak.

Rileksasi

Pada tahap yang kedua ini, mata Anda tidak lagi bergerak. Denyut jantung dan pernapasan mengalami perlambatan. Suhu Anda juga berkurang dalam fase ini.

Tidur nyenyak


Di tahap ini, aliran darah menuju ke otak berkurang dan aliran darah ke otot-otot Anda meningkat. Ini adalah fase perbaikan jaringan. Sistem kekebalan tubuh Anda membaik pada fase ini.

Gerakan mata cepat (Rapid Eye Movement)


Rapid Eye Movement  atau REM adalah fase di mana Anda bermimpi. Pernapasan Anda tidak teratur pada fase ini. Tekanan darah Anda mengalami kenaikan. REM dimulai sekira 70 sampai 90 menit setelah kita tertidur. Setelah periode REM selesai, siklus mengalami pengulangan dan dimulai dengan fase pertama. Hal itu terjadi secara berulang-ulang.

Kurang tidur

Kekurangan tidur dapat menimbulkan efek yang buruk pada tubuh Anda. Anda akan mengalami lelah sepanjang hari dan mungkin saja tidak dapat fokus atau berkonsentrasi dengan baik. Kekurangan tidur juga dapat membuat Anda emosional dan mudah marah, serta dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk membuat keputusan. Keterampilan motorik juga terganggu dan Anda berisiko ekstrem, yaitu dapat berhalusinasi.

Peringatan

Jika Anda memiliki gangguan tidur, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin menderita kondisi serius, seperti insomnia, sleep apnea, atau narkolepsi. Dokter Anda dapat memberikan perawatan yang dibutuhkan untuk mendapatkan tidur malam yang baik.

7 Januari 2013

TENTANG MUNCULNYA AL-MASIH AL-DAJJAL




http://www.mazeermohamad.com/2010/11/dajjal-telah-muncul-di-khurasan-india.html






Persoalan tentang al-ghaibiyyah, iaitu persoalan alam ghaib yang hanya didengar melalui dalil-dalil… namun, hakikatnya hanya Allah sahaja yang mengetahuinya.Antara perkara berbentuk al-ghaibiyyah ialah kapal nabi Nuh, tongkat Nabi Musa, syurga, neraka dll. Kita tidak digalakkan untuk memperincikan bangaimana bentuknya, bila berlaku, adakah berjasad atau tidak serta seumpamanya. Begitu juga dajjal yang termasuk dalam persoalan al-ghaibiyyah.





Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.dvs

“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Iraq. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.

“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis ‘kafir’, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.

“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, iaitu panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.

“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, iaitu dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.” Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”

Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak mengakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.

“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.

“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.”

Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.”

Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.” Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal
datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”

Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”

Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.

Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.

Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”